Monday, September 19, 2016

Gue Introvert, bagian 1: Mengenal Sosok Introvert, Alien di Bumi Sendiri.



Mengobrol  tentang hal-hal ringan mungkin menyenangkan bagi sebagian orang, tetapi beda halnya bagi seseorang dengan kepribadian introvert. Yup gue termasuk kedalamnya. Sosok introvert mungkin bagi sebagian orang adalah sosok yang aneh, tetapi banyak yang harus diketahui mengenai introvert itu sendiri.

Gue sebagai orang yang tergolong introvert  lebih suka menyendiri tapi bukan berarti gue anti sosial. Menyendiri disini memang dalam arti sebenarnya. Gue sering ngabisin banyak waktu buat merenung, berimajinasi, dan menikmati waktu luang dengan berdiam diri, bisa dibilang me time. Keramaian bukan tempat yang cocok untuk pribadi introvert. Gue lebih suka tempat yang sunyi dan kondusif. Begitu juga ketika ngobrol, gue lebih seneng ngobrol 4 mata, paling enggak dengan kelompok kecil dan topik yang berbobot apalagi sesuai dengan minat gue. Nah, kalau lagi ngumpul sama banyak orang gue bisa aja berubah macam patung dan diam seribu bahasa karena menurut gue ngomong juga gak efisien. Disini gue bakal jadi pendengar yang baik.

Kepribadian introvert berlawanan dengan ekstrovert yang bisa dibilang lebih terbuka, easy going, supel, banyak omong, spontan,  dan haus akan interaksi. Kalau dibandingkan dengan ekstovert tentu orang-orang  introvert bisa dikatakan sebagai kaum minoritas. Hal tersebut membuat pribadi introvert terlihat aneh di mata orang-orang yang mayoritas memiliki kepribadian ekstrovert. Karena itu juga gue ngerasa klw gue itu alien di lingkungan gue, apalagi lingkungan yang baru.

Oke... gue liat di salah satu artikel kalau introvert itu orang yang terlalu sensitif terhadap rangasangan dopamine. Jadi, kalau terlalu banyak rangsangan eksternal bisa bikin mereka kelelahan. Sebaliknya, ekstovert itu seperti kekuarangan dopamine, jadi mereka membutuhkan adrenalin untuk memproduksi dophamine di otak. Ektrovert juga memiliki jalur yang lebih pendek dan aliran darah lebih sedikit ke otak. Terlepas dari bener atau enggaknya gue juga gak tau.

Sesosok alien terlihat mengenakan jaket hitam (2015)

Di SMA bisa dibilang gue anak yang pendiem buat banyak orang. Tapi di kelompok kecil gue bisa jadi seseorang yang lumayan gila. Pada dasarnya introvert memang pribadi yang sulit mencari teman, tetapi kalau mereka menemukan teman yang cocok, seorang introvert bisa jadi kawan yang loyal dan pendengar yang hebat. Ini kenapa kalau introvert bukan orang yang anti sosial.

Kaum introvert lebih suka memahami lingkungan sekitar, mengungkapkan perasaan lewat tulisan, merenung sambil berfikir, berimajinasi, dan bekerja sendiri. Hal itu mengapa para penulis, seniman, ilmuan, filsuf, dan lainnya terlahir dari sosok seorang introvert. Jadi jangan putus asa bila kalian terlahir menjadi seorang introvert. Jadilah diri kalian sendiri karena dunia juga membutuhkan kalian.

5 comments:

  1. Hi!
    Gue juga introvert kayak lu. Di sekolah, gue cenderung dingin sama orang yg gak gue kenal. Tapi gue bisa berubah jadi manusia paling konyol saat berada di tengah-tengah orang yg udah gue anggap sahabat. Yah, gak beda jauh sama lu, gue lebih suka ngabisin waktu sendiri. Merenung, berimajinasi, dan berdiam diri. Me time! tapi gue gak ansos, terkadang gue orangnya asik kok..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yap manisha begitulah introvert. Klw boleh jujur sebenernya gue juga pengen berubah jadi ekstrovert. Tapi jangankan ekstrovert, ambivert aja udah syukur. Nah, untungnya pas gw kuliah dan ketemu orang baru2, mereka bisa nerima. So gak ada yang salah jadi introvert. Maaf sebelumnya gue baru bales komentanya. Jangan kapok2 main kesini ya...

      Delete
    2. Koe ngopo bob? Kurang sesajen po? Wkwkwk

      Delete
  2. Hai Jubibaka, salam dari kawan sesama introver ini wkwk. Nice writing, cmn agak pngn denial di statemen "jadilah diri kalian sendiri, dunia membutuhkan kalian..." Kalo udh jd diri sendiri tp gak diterima society di negeri sendiri yg otomatis bnyk hambatan gegara itu, lantas begimane ndan? Wkwk sedikit sharing pengalaman & sudut pandang

    ReplyDelete